Edo Tijar: Wajah Baru di Dunia Voli Tarkam Tasikmalaya
Di dunia bola voli Indonesia, terutama di ranah tarkam (turnamen kampung / lokal), muncul banyak nama-nama baru yang menebar reputasi lewat ketajaman smes, service, dan kemauan keras. Salah satu di antaranya adalah Edo Tijar, pemain voli asal Tasikmalaya yang mulai mencuri perhatian komunitas pecinta voli di Priangan Timur.
Awal Mula dan Latar Belakang
Edo Tijar tak tercatat di media nasional besar, namun namanya muncul di video duel antar pemain lokal, seperti duel seru melawan Deni Adriana dalam kanal YouTube “RJSport Channel” tentang pertandingan alumni SMK Al‑Huda Tasikmalaya.
YouTube
Video tersebut menunjukkan bagaimana Edo tampil penuh semangat dalam pertandingan voli tarkam, membalas smes lawan dengan agresif namun tetap sportivitas.
YouTube
Meski belum ada catatan resmi mengenai klub tempat ia bernaung atau organisasi formalnya, publik mengenalnya sebagai atlet lokal yang aktif dalam kompetisi antar kampung atau antar klub lokal di Tasikmalaya dan sekitarnya. Di ranah voli lokal, sering muncul pertandingan “tarkam” seperti itu—pertandingan yang khas diadakan di lapangan sederhana, di lingkungan desa atau kota kecil, dengan semangat kebersamaan dan kompetisi lokal.
Gaya Permainan dan Keunggulan
Melihat videonya, ada beberapa ciri khas permainan Edo Tijar:
Smes agresif: Edo tidak takut menyerang, sering melakukan smes keras – hal yang menjadi daya tarik di laga-laga lokal.
Mental adu langsung: Di pertandingan yang intens, ia berani langsung melawan lawan dengan saling balas spike, menunjukkan keberanian dan daya juang tinggi.
Adaptasi lapangan minimalis: Karena sering bermain di lapangan tradisional (lapangan kampung, pasir campuran, atau lapangan sederhana), ia terbiasa bermain dengan kondisi yang tak ideal—ketidakrataan, terpaan angin, atau kualitas net dan lapangan yang sederhana.
Permainan seperti itu adalah ciri penting para pemain voli tarkam: harus punya fleksibilitas, daya tahan fisik, dan kreativitas untuk “mengakali” kondisi lapangan kurang optimal.
Tantangan dan Hambatan
Menjadi pemain voli tarkam di kota seperti Tasikmalaya bukan perkara mudah. Beberapa tantangan yang dihadapi Edo (dan pemain lain di kategori sama) antara lain:
Kurangnya eksposur media
Banyak pertandingan lokal tak didokumentasikan secara luas. Video mungkin tersebar di kanal YouTube lokal atau media sosial komunitas, tapi jarang mencapai liputan media olahraga besar.
Pembiayaan dan dukungan fasilitas
Latihan rutin, transportasi ke turnamen, dan biaya pemeliharaan peralatan (bola, alas, sepatu) menjadi beban nyata. Tidak sedikit pemain lokal bertumpu pada dukungan komunitas atau sponsor kecil.
Standar keolahragaan
Agar bisa naik ke level provinsi atau nasional, perlu adaptasi ke standar lebih tinggi: pola latihan terprogram, pelatih bersertifikasi, persyaratan teknik dan taktik modern.
Keterbatasan jaringan kompetisi formal
Meski banyak turnamen lokal, akses ke liga amatir formal atau ke pengurus klub voli yang diakui lebih luas sering sulit.
Potensi dan Harapan
Meski demikian, Edo Tijar memiliki potensi nyata sebagai salah satu titik penghubung antara dunia voli tarkam lokal dan skala yang lebih tinggi. Beberapa harapan dan peluangnya:
Menjadi wakil lokal di turnamen provinsi/regional
Jika mendapat dukungan dan akses ke ajang seperti Porprov, POPDA, atau kejuaraan antar klub Jawa Barat, Edo bisa menunjukkan kemampuannya di panggung lebih besar.
Jembatan antara komunitas lokal dan pembinaan formal
Karena akarnya dari komunitas lokal, keberhasilan Edo bisa menjadi inspirasi dan pintu bagi pemain kampung agar mendapat perhatian dari klub formal atau pelatih profesional.
Branding diri sebagai pemain “tarkam profesional”
Dengan dokumentasi video yang baik dan prestasi di ajang lokal/regional, Edo bisa membangun reputasi yang menarik sponsor atau peluang organisasi olahraga kota/provinsi.
Mentor bagi generasi muda lokal
Setelah sukses, Edo bisa ikut terlibat membina pemain muda di kampungnya, memberikan pelatihan, memberikan motivasi agar talenta lokal tak hilang.
Konteks Voli Tasikmalaya dan Klub Lokal
Untuk memahami latar belakang lingkungan tempat Edo berkompetisi, penting melihat struktur voli di Tasikmalaya:
Klub TSH Tasikmalaya
Klub ini menjadi salah satu organisasi voli terbesar di kota tersebut. TSH (Tunas Harapan) aktif membina atlet dari jenjang sekolah hingga umum, dan kerap ikut kejuaraan antar klub di Jawa Barat.
koransinarpagijuara.com
Meski belum ada catatan publik jelas bahwa Edo tergabung ke TSH, kemungkinan besar pemain lokal seperti dia pernah berinteraksi atau ikut dalam kegiatan klub seperti ini.
Turnamen lokal / kampung
Di Tasikmalaya sering diadakan turnamen antar desa atau komunitas, seperti “H. Ade Sugianto Cup” di Kabupaten Tasikmalaya yang melibatkan banyak tim lokal.
Kabar Singaparna
Turnamen semacam ini menjadi panggung langsung para pemain seperti Edo mengekspresikan kemampuan mereka di depan publik lokal.
Dukungan komunitas
Pecinta voli lokal, pengurus desa, sekolah, ataupun sponsor lokal bisa memberikan dukungan penting bagi pemain seperti Edo—baik dalam bentuk pendanaan, penyediaan lapangan, atau media promosi.
Kisah Duel dan Inspirasi Lokal
Salah satu momen menarik dalam perjalanan Edo adalah duel sengit melawan Deni Adriana (dalam video “Edo Tijar VS Deni Adriana ! Duel Sengit Alumni SMK Al‑Huda Tasikmalaya”).
YouTube
Video tersebut bukan hanya memperlihatkan teknik, tetapi juga mental bertanding dan bagaimana kedua pemain mempertahankan semangat meski kondisi pemain lelah atau tekanan dari penonton. Keberanian Edo dalam duel tersebut menjadi bukti bahwa ia tak sekadar “main santai”—ada ambisi dan semangat kompetitif yang kuat.
Kisah seperti itu sering menjadi viral kecil di komunitas lokal dan memberi pengaruh besar: memotivasi pemain muda melihat bahwa dari kampung pun bisa muncul “pertarungan besar.”
Strategi Agar Maju ke Level Lebih Tinggi
Agar Edo Tijar bisa naik kelas, beberapa strategi yang patut dipertimbangkan:
Dokumentasi dan eksposur
Rekam pertandingan, bagikan highlight di YouTube/Instagram, gunakan media sosial lokal agar lebih dikenal.
Ikut turnamen resmi
Cari kompetisi antar klub, provinsi atau kota, dan coba daftar jika memungkinkan. Penting agar mendapat pengakuan formal.
Pelatihan dengan pelatih terlatih
Bekerja sama dengan pelatih bersertifikasi atau klub di Kota besar agar teknik dan strategi makin matang.
Kolaborasi dengan klub formal
Jika klub seperti TSH atau klub kabupaten tertarik, jalin kerjasama atau jadi pemain tamu dalam kompetisi mereka.
Menjaga kondisi fisik dan mental
Latihan fisik (kekuatan, kecepatan, daya tahan), serta latihan mental agar siap dalam pertandingan penting.
Penutup
Edo Tijar adalah salah satu potret menarik dari dunia voli lokal di Tasikmalaya: seseorang yang tak bergantung pada sorotan media besar, namun tetap menunjukkan semangat juang dan bakat lewat arena- arena sederhana. Dalam dunia yang semakin mengapresiasi olahraga prestasi, sosok seperti Edo punya peluang menjadi figur jembatan—menghubungkan dunia “tarkam” dengan dunia voli formal.
Dengan dukungan yang tepat—media, pelatih, klub—Edo bisa menjadi contoh bahwa bakat dari kampung tak harus tetap di kampung: ia bisa naik dan memberi inspirasi ke generasi muda di Tasikmalaya dan Jawa Barat.







0 comments:
Post a Comment